Monday, June 3, 2013

Gara-gara Kompor Gas

Beberapa hari ini sering hujan, atap rumah saya rapuh dan mudah bocor. Saya biasa menaruh kompor gas saya dibawah atap dari seng. Dapur satu-satunya yang minimalis dekat kamar mandi.  Akhir-akhir ini kompor gas saya rewel padahal tabung gas belum lama diganti. Jarum penandanya juga menunjukkan keterangan FULL. Tetapi anehnya, begitu saya mau menyalakan kompor berulangkali kompornya tak mau menyala. Saya sempat panik dan hampir putus asa. Karena bahan-bahan untuk saya masak sudah saya beli dan iris-iris siap untuk dimasak. Sayang banget kalau dibuang kan gara-gara kompornya mati. “Gagal masak nih," pikir saya.

Segera saya berlari meminta bantuan pembantu tetangga rumah saya yang kebetulan juga jual gas elpiji isi ulang. Setelah ia coba melepas selang regulator dan memasangnya kembali, saya coba menyalakan berulang-ulang dan akhirnya bisa menyala. Yes, saya bisa memasak kembali.

Malam harinya saya tidak bisa tidur mikirin kompor, takut kalau kompornya ga bisa nyala lagi. Dan benar dugaan saya keesokan harinya, kompor ini rewel lagi. Aduh pusing saya, untung saja belum belanja seperti kemarin karena saya memang sengaja mencoba menyalakannya dulu.

Saya coba browsing di internet tentang cara mengatasi kompor gas yang tidak bisa menyala walau gasnya penuh. Saya menemukan caranya dan saya coba terapkan ke kompor gas saya. Pertama saya pukul-pukul pelan regulatornya, saya goyang-goyang selangnya, saya ganti karetnya, tetep ga bisa. Mau minta tolong sama siapa lagi nih? Akhirnya saya tidak jadi masak pagi ini.

Kalau orang lain tidak bisa masak bisa beli makan di warung. Beres, kan? Kalau saya? Bagaimana mungkin, pasca saya sembuh dari Bile Refluks, saya tetep jaga makan. Saya ga bisa makan di warung, jajan sembarang makan seperti orang normal. Jadi mau tidak mau kompor adalah harapan saya untuk tetap bisa makan.

Hari ini saya ke pasar dan membeli setandan pisang, karena saya takut lapar. Tersiksa sekali kalau hidup penuh keterbatasan. Lalu dengan kekuatan makan pisang dan minum air sebanyak-banyaknya saya pun melanjutkan aktivitas saya menulis di komputer. Saya belajar bersyukur karena hari ini saya puasa. Sambil lemes ngetik, saya mencoba merenung, “Saya bersyukur, mungkin dengan kompor gas mati, saya bisa belajar puasa dan saya punya bahan untuk menulis blog hari ini.”

Tiba-tiba saya seperti tergerak untuk mencabut burner yang ada di kompor. Lalu saya jemur di bawah sinar matahari. Dengan ragu-ragu saya coba pasang kembali ke kompor dan saya taruh wajan berisi air putih di atasnya (untuk uji coba) dan saya nyalakan. Dalam Nama Tuhan Yesus Nyalalah wahai kompor! Dan….. Do you know what a miracle that Jesus do today? Kompornya nyala… fiuhhhh…. Benar2 gemesin nih kompor. Saya nyaris tidak makan dan memang hari ini saya harus rela tidak makan dulu. Hm, makasih deh sudah membuatku cemas tingkat dewa hari ini.

Jadi intinya ibu-ibu, jika kompor gas Anda tidak bisa menyala walau dalam keadaan gas masih penuh, cek kembali mungkin Anda perlu membersihkan kompor dan menjemur burnernya di bawah sinar matahari. Lalu pasang kembali dan nyalakan. Semoga berhasil…(lanjut makan pisang lagi ah…laperrrr…mau masak udah siang abisin pisangnya lagi aja nyam…nyam…).



No comments:

Post a Comment